Senin, 26 Juli 2010

solusi lapindo

tangULangi kerusakan lumpur lapindo sidoharjo dengan cara mudah dan biaya murah!

sudah sepekan lebih cobaan ini terjadi (okey,yang benar -/+ 4 tahun yang lalu). semakin lama lumpur lapindo semakin kuat dan kenceng semburannya,entah akibat obat yang diberi oleh mak *####* atau karena bumi ini sudah uzur dan sering batuk-batuk. ya, entahlah apa penyebabnya, yang pasti itu bukan ulah pahlawan super yang ada di film anak-anak.

jadi teringat pesan dongeng dahulu yang mengatakan "mencegah lebih baik dari pada mengobati". em, tapi lapindo sepertinya sudah parah hampir kritis. nah, itu masalahnya, kondisi lapindo itu kritis tapi masih stadium 4 yang intinya BELUM MATI dan pada dasarnya masih ada kemungkinan untuk diselamatkan dan menjalani hidup normal.

untuk mencegah agar tidak parah dan agar lapindo tidak mati, dibutuhkan pengobatan dan terapi yang berkala. seperti kebanyakan pengobatan kangker, kangker kulit untuk pasien yang bernama bumi ini tidak lah sulit. untuk luka berdarah akibat sayatan, biasanya manusia menggunakan anti septic atau disebut obat merah. untuk mengurangi rasa sakit pada mata,dapat menggunakan gel lidah buaya.

untuk luka yang diderita pasien yang bernama bumi, untuk banjir, tanah longsor, mengurangi demam nya bumi (cuaca panas dan dinggin ekstrim), hanya satu ramuan obat yang dapat menyembuhkan dari berbagai penyakitnya dan mudah dibuat dan murah diraciknya, yaitu dengan reboisasi (go green my earth).

tidak jauh berbeda dengan kasus lapindo, cuma ada satu yang berbeda, kalau dalam istilah kedokteran, resep utama setiap obat itu berbeda-beda sedang komponen pendukungnya sama. kalau untuk banjir dan longsor, resepnya utamanya adalah menanam pohon yang berbatang kambium dan dapat tumbuh besar, akar kuat menancap dan masa pertumbuhan cepat. tetapi pohon yang akan ditamam disesuaikan dengan iklim dan geologi daerahnya.

sedangkan untuk lapindo resep utamanya adalah POHON BAKAU atau MANGROVE, sejenis pohon yang dapat tumbuh dirawa, air asin dan air tawar. untuk iklim lapindo, tumbuhan bakau dapat tumbuh disana; dan untuk geologi nya lapindo, seperti geologi rawa. nah, jadi syarat dan ketentuanya berlaku kan.

cara penanamannya pun berkala, dari pinggir bantaran mengelilingi danau lumpur yang tak berair sampai turun kedaerah berlumpur yang ada airnya sedikit. penanaman berikutnya dilakukan setelah bakau edisi I telah tumbuh subur, dan waktu penanaman dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit. apabila dilakukan langsung dalam kuantitas dan frekuensi besar maka yang terjadi adalah pemupukan di lapindo bukannya penanaman.

mereka akan mati dan membusuk karena mereka berebut oksigen, sedangkan gas yang keluar dari saluran pencernaan lapindo berisi sedikit oksigen. oksigen tidak hanya dibutuhkan oleh bakau tetapi juga oleh makhluk lain yang mendukung kelangsungan hidup bakau. karena semua makhluk itu pada prinsipnya sama, yaitu makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

memang pada akhirnya pengobatan ini membutuhkan biaya dan tenaga murah, yah,memakan waktu agak lama sih, tetapi bila dilakukan dengan sabar dan berkesinambungan maka akan berbuah sukses.

terima kasih. and see you tomorrow, bye...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar